GASINGNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan kuat tentang peran strategis dunia Islam dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Dalam pidatonya saat membuka Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5), Prabowo menekankan bahwa dunia Islam bisa menjadi solusi di tengah konflik dan polarisasi yang mencabik banyak negara.
“Dunia Islam bisa dan harus hadirkan perdamaian dunia. Kita memiliki ajaran yang luhur, yang penuh cinta kasih, dan itu harus kita hidupkan kembali,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh semangat di hadapan para delegasi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pidato tersebut disampaikan Prabowo setelah sebelumnya melakukan kunjungan kehormatan ke Brunei Darussalam dan bertemu langsung dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat bahwa negara-negara Islam perlu tampil sebagai aktor penting dalam menyelesaikan berbagai konflik yang melanda dunia.
“Siang ini sebelum saya tiba di forum majelis terhormat ini, saya sempat berbincang dengan sahabat saya Sultan Brunei. Kami bersepakat bahwa dunia Islam bisa menjadi solusi bagi dunia,” ujar Prabowo seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo menyebut bahwa ajaran Islam pada hakikatnya adalah ajaran perdamaian, bukan kekerasan.
Oleh karena itu, menurutnya, umat Islam harus menunjukkan wajah Islam yang sejati kepada dunia: Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam.
Bangkitkan Semangat Persatuan Islam
Dalam pidato berdurasi sekitar 20 menit itu, Prabowo juga mengingatkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan perdamaian terjadi di dunia Islam.
Bahkan, menurutnya, kekuatan luar berupaya melemahkan umat Islam agar kembali dapat dijajah secara politik maupun ekonomi.
“(Pihak-pihak) yang melihat kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali, disuruh-suruh sebagai bangsa pion, bangsa budak, bangsa kacung,” ujar Prabowo dengan nada tegas.
Untuk itu, ia menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara negara-negara Islam.
Ia juga menyinggung peran besar tokoh-tokoh terdahulu yang berhasil mempersatukan umat dan menjadi teladan bagi peradaban dunia.
“Saudara-saudara, marilah kita rapatkan barisan, atasi semua perbedaan kita, melangkah ke depan dalam persatuan. Kita harus buktikan bahwa Islam adalah kekuatan yang membangun, bukan menghancurkan,” tegas Prabowo.
Dianugerahi Tanda Kehormatan oleh Sultan Brunei
Dalam kunjungannya ke Brunei Darussalam, Prabowo mendapat sambutan hangat dari Sultan Hassanal Bolkiah.
Sebagai bentuk penghargaan atas hubungan erat dan kontribusinya dalam memperkuat kerja sama bilateral, Prabowo dianugerahi tanda bintang tertinggi Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati (D.K.), sebuah kehormatan yang sangat langka dan bergengsi dari Kerajaan Brunei.
Penganugerahan ini menjadi simbol eratnya hubungan antara Indonesia dan Brunei Darussalam, sekaligus sinyal kuat dukungan terhadap inisiatif Indonesia dalam memperkuat kerja sama di dunia Islam.
Indonesia Siap Ambil Peran Strategis di Dunia Islam
Sidang PUIC ke-19 di Jakarta ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya dalam dunia Islam.
Dengan kehadiran delegasi parlemen dari lebih 40 negara anggota OKI, forum ini menjadi ajang strategis dalam memperkuat diplomasi multilateral dan menyuarakan agenda perdamaian dunia.
Prabowo mengakhiri pidatonya dengan optimisme bahwa kebangkitan dunia Islam sebagai kekuatan positif akan membawa pengaruh besar dalam menciptakan tatanan global yang lebih adil, damai, dan sejahtera.
“Marilah kita hadapi tantangan dunia ini dengan keyakinan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Kita harus menunjukkan wajah Islam yang sejati kepada dunia,” pungkas Prabowo (*).
Editor: Arya Rahman