GASINGNEWS.COM, MAKASSAR – Hari itu, cahaya pagi di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Selatan, terasa lebih hangat dari biasanya.
Di hadapan jajaran pejabat tinggi, tokoh masyarakat, dan tamu undangan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman resmi melantik Naili Trisal sebagai Wali Kota Palopo dan Akhmad Syarifuddin Daud (Ome) sebagai Wakil Wali Kota untuk periode 2025–2030, Senin (4/8/2025).
Tak sekadar seremoni, pelantikan ini menjadi titik awal perjalanan duet kepemimpinan yang mengusung semangat bersih, transparan, dan dekat dengan rakyat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan soal jabatan, ini soal tanggung jawab. Kami datang untuk bekerja, bukan sekadar menjabat,” ujar Naili, usai pengucapan sumpah jabatan.
Naili–Ome tampil sebagai pasangan yang cukup unik di antara jajaran kepala daerah lainnya. Keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda namun saling melengkapi.
Naili dikenal sebagai pengusaha muda sukses dengan kekayaan fantastis yang tercatat mencapai Rp 981 miliar, sementara Ome dikenal sebagai aktivis sosial yang telah lama berkecimpung di akar rumput.
“InsyaAllah, kami akan menghadirkan kepemimpinan yang tidak hanya mengandalkan program, tapi juga hati nurani,” ujar Ome, yang disambut tepuk tangan tamu yang hadir.
Pelantikan keduanya didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 100.2.1.3-2861 Tahun 2025 tertanggal 1 Agustus 2025. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat, dengan pesan tegas dari Gubernur Andi Sudirman: “Jabatan bukan keistimewaan, tapi amanah yang harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.” ujarnya.
Mengusung tagline “Palopo Bersih dan Pro-Rakyat”, pasangan Naili–Ome berjanji akan memperkuat pelayanan publik, membuka akses partisipasi warga, serta memperbaiki sistem birokrasi yang selama ini dinilai belum maksimal.
Naili menegaskan bahwa kekayaan bukan menjadi sekat untuk dekat dengan masyarakat kecil.
“Saya datang dari bawah, saya tahu bagaimana rasanya menunggu bantuan yang tak kunjung datang. Karena itu, saya ingin memastikan, pemerintahan ini akan hadir untuk mereka yang sering tak terdengar,” tegas Naili dalam keterangannya kepada awak media.
Pasangan ini juga berjanji akan menolak segala bentuk praktik korupsi dan memperketat transparansi anggaran melalui sistem digitalisasi berbasis audit terbuka.
Pelantikan ini memunculkan harapan baru di tengah masyarakat Palopo. Banyak warga berharap Naili–Ome mampu menjawab tantangan klasik seperti infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, serta keterbukaan informasi publik.
“Saya bukan lihat hartanya, saya lihat visinya. Kalau benar-benar merakyat dan jujur, kami pasti dukung,” ujar Zulfikar, warga Wara Selatan yang mengikuti prosesi pelantikan lewat siaran langsung.
Kini, setelah tongkat kepemimpinan resmi berpindah tangan, mata warga Palopo menatap ke depan, menanti bukti dari janji-janji yang telah diucapkan. Karena bagi rakyat, pemimpin sejati bukan hanya pandai bicara tapi hadir, bekerja, dan mendengar (*).
Editor: Arya Rahman