GASINGNEWS.COM, VATIKAN – Setelah dua hari pemungutan suara yang intens, akhirnya konklaf pemilihan Paus baru 2025 mencapai kesepakatan.
Pada Kamis (8/5) malam waktu setempat, Kardinal Robert Prevost secara resmi diumumkan sebagai Paus Leo XIV, menggantikan Paus Fransiskus yang memimpin Gereja Katolik selama hampir satu dekade.
Proses pemilihan yang dimulai sejak Rabu (7/5) memerlukan empat kali pemungutan suara, dengan tiga di antaranya menghasilkan asap hitam, menandakan ketidaksetujuan di antara 133 kardinal yang berpartisipasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemilihan ini berlangsung singkat, hanya sekitar 26 jam sejak pintu Kapel Sistina ditutup.
Proses ini berlangsung sangat intens, di mana setiap putaran pemungutan suara membawa para kardinal semakin dekat untuk mencapai konsensus.
Setelah tiga kali melihat asap hitam mengepul, para kardinal akhirnya sepakat pada putaran keempat, menghasilkan asap putih yang disambut dengan sorakan ribuan umat Katolik yang hadir di Lapangan Santo Petrus.
Pengumuman resmi Paus Leo XIV disampaikan oleh Kardinal Proto-Deacon dari balkon Basilika Santo Petrus dengan kata-kata penuh sukacita: “Habemus Papam!” yang berarti “Kita memiliki Paus!”
Mengikuti tradisi yang telah ada selama berabad-abad, Paus baru, Robert Prevost, yang memilih nama Paus Leo XIV, kemudian muncul di balkon untuk memberikan berkat pertama sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik.
Paus Leo XIV: Sejarah Baru dalam Gereja Katolik
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, sejarah tercatat bahwa untuk pertama kalinya dalam 2000 tahun sejarah Gereja Katolik, seorang warga Amerika Serikat dipilih sebagai Paus. Robert Prevost, yang kini berusia 69 tahun, dikenal sebagai seorang misionaris yang telah lama melayani di Peru.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, lembaga yang bertanggung jawab atas penunjukan uskup di seluruh dunia.
Pemilihan Paus Leo XIV ini menandai sebuah perubahan besar dalam hierarki Gereja Katolik dan menunjukkan kesatuan serta efisiensi dalam pemilihan pemimpin Gereja.
Sejak dimulai pada Rabu (7/5), konklaf ini mencerminkan proses yang sangat penting dan penuh emosi bagi para kardinal yang berkumpul untuk memilih penerus Paus Fransiskus.
Meskipun tantangan besar untuk menemukan sosok yang tepat untuk memimpin 1,4 miliar umat Katolik, akhirnya tercapai konsensus yang membuahkan hasil positif.
Paus Baru Memberikan Berkat Pertama
Setelah pengumuman resmi, Paus Leo XIV muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat “Urbi et Orbi” yang artinya “Untuk kota [Roma] dan untuk dunia.”
Berkat ini tidak hanya simbolis, tetapi juga memberikan indulgensi penuh bagi umat Katolik yang memenuhi syarat rohani tertentu, seperti pengakuan dosa dan komuni suci.
Ini adalah sebuah tradisi yang sangat dihormati oleh umat Katolik di seluruh dunia.
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Gereja Katolik memasuki babak baru dalam kepemimpinannya. Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa pembaruan dan mempererat persatuan di tengah tantangan global yang dihadapi umat Katolik.
Pemilihan Paus Leo XIV di Vatikan 2025 tidak hanya mencatatkan sejarah dalam pemilihan seorang Paus pertama dari Amerika Serikat.
Tetapi juga menunjukkan bahwa Gereja Katolik, melalui proses konklaf yang penuh makna, dapat mencapai konsensus dengan cepat meskipun dihadapkan pada tantangan besar.
Paus Leo XIV akan melanjutkan warisan Paus Fransiskus, memimpin umat Katolik dalam perjalanan iman yang penuh tantangan di abad ke-21 (*)
Editor: Arya Rahman