GASING JAKARTA – Pemimpin tertinggi Katolik, Paus Fransiskus, sesuai dengan wasiatnya, memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor, sebuah gereja yang memiliki makna mendalam dalam hidupnya.
Tempat tersebut menjadi simbol spiritual penting bagi Paus selama masa kepemimpinannya.
Meskipun tradisi Vatikan biasanya mengharuskan paus dimakamkan di kompleks Vatikan, Paus Fransiskus memilih untuk mengistirahatkan dirinya di tempat yang sangat ia cintai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dijalankan dengan sangat sederhana, sesuai dengan karakter beliau yang selalu menekankan pentingnya kesederhanaan.
Berbeda dengan pemakaman paus sebelumnya yang melibatkan peti kayu, timah, dan kayu ek, Paus Fransiskus memilih peti kayu biasa yang dilapisi seng.
Jenazahnya disemayamkan secara terbuka di Basilika Santo Petrus, memberikan kesempatan kepada umat Katolik dan masyarakat dunia untuk memberikan penghormatan terakhir.
Dengan kepergian Paus Fransiskus, dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang mengabdikan hidupnya untuk Tuhan dan umat manusia.
Konklaf Vatikan kini akan memulai proses pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik.
Sementara itu, umat Katolik terus mengenang Paus Fransiskus sebagai simbol kasih, kerendahan hati, dan perjuangan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Sekedar diketahui, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang penuh kasih dan sederhana, meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun.
Kabar duka tersebut diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell melalui saluran resmi Vatikan.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan pneumonia ganda yang memperburuk kondisi kesehatannya dalam beberapa bulan terakhir.
Paus Fransiskus dikenal luas atas kepemimpinannya yang berfokus pada kemiskinan, perdamaian, dan keadilan sosial.
Ia sering mendukung kaum miskin dan terpinggirkan, serta mendorong dialog antaragama untuk menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan jejak yang mendalam, dan warisan perjuangan beliau untuk perdamaian dan keadilan sosial akan terus menginspirasi umat di seluruh dunia (*).
Arya | Editor: Yudi Kurniawan