GASING JAKARTA – Vatikan akhirnya merilis penyebab resmi wafatnya pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin pagi, 21 April 2025, waktu setempat.
Melalui pernyataan resmi yang dirilis Senin malam, pihak Vatikan mengungkap bahwa penyebab Paus Fransiskus wafat akibat serangan stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.
Sertifikat kematian yang diumumkan ke publik menyebutkan bahwa stroke tersebut datang secara tiba-tiba saat Paus berada di kediamannya, Casa Santa Marta, yang terletak di dalam area Vatikan, dekat Basilika Santo Petrus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Paus Fransiskus mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 07.35 pagi waktu setempat.
Juru bicara Vatikan menyampaikan bahwa stroke yang menyerang Paus Fransiskus memicu kondisi koma yang mendalam, sebelum akhirnya menyebabkan kegagalan jantung fatal.
Penyakit ini terjadi setelah kondisi kesehatannya menurun sejak awal Februari 2025, ketika ia dirawat karena infeksi pada saluran pernapasan dan pneumonia ganda.
Meski sempat pulih dan kembali menjalankan sejumlah tugas keagamaan, termasuk memimpin misa Minggu Paskah, kondisi Paus kembali memburuk beberapa hari sebelum wafat.
Jenazahnya disemayamkan pada Senin malam dalam upacara internal yang dihadiri para petinggi gereja di Vatikan.
Paus Fransiskus, yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, dikenal sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Latin dan pemimpin non-Eropa pertama dalam lebih dari 1.200 tahun.
Ia menjadi pemimpin Gereja Katolik sejak 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.
Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang rendah hati, peduli pada kaum miskin, serta kerap menyerukan isu keadilan sosial dan perlindungan lingkungan.
Ia juga mendorong reformasi dalam Gereja Katolik dan memperjuangkan inklusivitas bagi semua kalangan.
Pemerintah Argentina menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk menghormati kepergian tokoh besar tersebut. Sementara itu, jutaan umat Katolik di seluruh dunia turut menyampaikan belasungkawa dan doa atas wafatnya Paus yang sangat dicintai umat ini (*).
Arya | Editor: Yudi Kurniawan