GASINGNEWS.COM, BENGKULU — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera menangani dampak gempa bumi di Bengkulu berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang wilayah pesisir Provinsi Bengkulu pada Jumat (23/5) dini hari.
Instruksi Presiden tersebut disampaikan kepada Kepala BNPB, menyusul laporan adanya kerusakan di sejumlah wilayah akibat gempa yang terjadi pada pukul 00.48 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa tim reaksi cepat telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Presiden sudah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera melakukan pengecekan di lapangan. Tim reaksi cepat sudah dikerahkan ke wilayah terdampak,” kata Abdul dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat siang.
BNPB mencatat, gempa berpusat di laut pada kedalaman 80 kilometer dengan mekanisme sesar naik (intraslab). Meskipun hiposentrum tergolong dalam, guncangan tetap terasa kuat di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu.
Hingga Jumat siang, BNPB melaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
Namun, gempa menyebabkan kerusakan pada sedikitnya 140 rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma.
“Rinciannya, 50 rumah rusak di Kota Bengkulu, dua rumah dan satu unit PAUD di Bengkulu Tengah, serta delapan rumah roboh di Kelurahan Betungan. Selain itu, terdapat dua sekolah, satu masjid, satu kantor camat, dan satu balai pertemuan yang rusak,” jelas Abdul.
Sebagai respons awal, BNPB telah menyalurkan bantuan logistik tahap pertama berupa 200 paket sembako, 50 tenda keluarga, 100 selimut, 100 matras, 50 velvet, serta makanan siap saji.
Selain itu, satu tenda pengungsian dan satu tenda posko telah didirikan di wilayah terdampak.
“Langkah darurat ini dilakukan sambil menunggu hasil kaji cepat di lapangan. Jika diperlukan, akan dibuka dapur umum dan pos pengungsian tambahan,” tambahnya.
Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama BPBD setempat telah mendirikan posko dan menurunkan tim ke lapangan. Gubernur Bengkulu juga meninjau lokasi gempa beberapa jam setelah kejadian, guna memastikan proses pendataan dan penanganan berjalan cepat dan tepat sasaran.
Sementara itu, Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) mengoordinasikan penyaluran bantuan bersama Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menyebutkan bahwa dapur umum telah dibangun di titik-titik terdampak paling parah.
“Dinsos Pemprov Bengkulu sudah buat dapur umum berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan Basarnas. Sudah dicek juga, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Mian.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 43 kilometer barat daya Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pemerintah terus mengoordinasikan berbagai pihak guna memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi dan proses pemulihan pascabencana berjalan optimal (*).
Editor: Arya Rahman