GASING JAKARTA – Gereja Katedral Jakarta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri atas pengamanan intensif yang dilakukan selama perayaan Paskah 2025.
Rangkaian pengamanan dimulai sejak Kamis Putih hingga Minggu Paskah, 20 April 2025.
Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas upaya maksimal yang diberikan oleh aparat dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama empat hari perayaan suci umat Kristiani tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut, kehadiran pos pengamanan dan patroli gabungan menjadi bukti konkret komitmen negara dalam menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh warga.
“Kami mengapresiasi dengan amat sangat karena didirikan juga pos pengamanan dan seluruh aktivitas dari mulai Kamis Putih, ibadah Jumat Agung, dan pada hari ini, seluruhnya dapat berjalan dengan lancar,” ujar Susyana pada Minggu (20/4).
Menurutnya, ribuan jemaat hadir di Gereja Katedral Jakarta setiap harinya selama rangkaian Paskah. Situasi ini tentu membutuhkan dukungan keamanan yang solid agar ibadah berjalan khidmat dan jemaat merasa aman.
Ia menuturkan bahwa tradisi pengamanan semacam ini memang rutin dilakukan pada setiap momen besar keagamaan seperti Natal dan Paskah.

Susyana menjelaskan bahwa pihak Gereja Katedral secara konsisten menjalin koordinasi yang baik dengan aparat keamanan dalam rangka memastikan ibadah dapat terlaksana dengan damai.
Ia juga menyampaikan bahwa pengamanan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada area dalam gereja, tetapi juga mencakup wilayah sekitar, termasuk jalur masuk dan keluar jemaat serta kantong-kantong parkir.
“Untuk pengamanan seperti biasa, setiap ada Natal atau Paskah, tentu saja Gereja Katedral selalu diberi dukungan penuh dari aparat TNI-Polri dan juga jajaran lainnya,” ungkapnya.
Misa Paskah tahun ini dipenuhi oleh umat dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak, orang tua, serta tamu-tamu dari luar kota yang ingin merayakan kebangkitan Yesus Kristus di Gereja Katedral yang menjadi salah satu ikon keagamaan nasional.
Dengan berakhirnya misa pada Minggu malam, Susyana berharap pengamanan tetap berjalan lancar hingga seluruh jemaat meninggalkan area gereja.
Ia menegaskan bahwa toleransi dan kerja sama antar elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Ini adalah wujud nyata bahwa negara hadir melindungi hak warga untuk beribadah dengan aman dan damai,” tutupnya (*).
Arya | Editor: Yudi Kurniawan