GASINGNEWS.ID – Performa luar biasa Marc Marquez bersama Ducati di awal musim MotoGP 2025 membuat Manajer Tim Ducati Corse, Davide Tardozzi, penuh optimisme.
Ia menilai pembalap berjuluk The Baby Alien itu adalah kandidat terkuat untuk meraih gelar juara dunia musim ini.
Marc Marquez, yang baru menjalani musim debutnya bersama Ducati Lenovo Team, langsung menunjukkan adaptasi cepat dan performa kompetitif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari total delapan balapan yang telah digelar hingga pertengahan April 2025, Marquez berhasil meraih kemenangan di tujuh seri.
Satu-satunya kegagalan terjadi di MotoGP Amerika Serikat, saat ia terjatuh setelah melibas kerb yang licin.
Selebihnya, dominasi Marquez terlihat jelas di berbagai lintasan.
Ia menyapu bersih kemenangan di MotoGP Thailand, Argentina, dan terbaru di Qatar — sirkuit yang selama satu dekade terakhir selalu sulit baginya.
Kemenangan di Qatar menjadi bukti bahwa Marquez kini telah mencapai level baru dalam konsistensi dan kedewasaan membalap.
“Marquez tahu dia harus memenangkan gelar, dan fokusnya sangat penuh untuk mencapainya. Dia sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya,” ujar Davide Tardozzi dalam keterangan resmi Ducati, Jumat (18/4/2025). “Mungkin dia bisa bertahan di level ini selama empat atau lima tahun ke depan.”
Tardozzi mengakui bahwa pesaing utama Marquez musim ini bisa jadi datang dari dalam tim Ducati sendiri, yakni Francesco Bagnaia.
Namun menurutnya, Marquez saat ini berada dalam fase yang sangat matang, baik secara fisik maupun mental.
“Itu bisa terjadi, tapi saya rasa, Bagnaia masih punya peluang. Meski, Marquez lebih matang,” tambah Tardozzi.
Dengan koleksi 123 poin, Marquez kini memimpin klasemen sementara MotoGP 2025, unggul 17 poin dari pesaing terdekatnya — yang tidak lain adalah adiknya sendiri, Alex Marquez.
Melihat momentum yang telah dibangun dan konsistensi performanya, tak sedikit pengamat dan penggemar yang mulai percaya bahwa gelar juara dunia MotoGP 2025 memang akan menjadi milik Marc Marquez.
Jika berhasil, ini akan menjadi gelar juara dunia kedelapannya di kelas premier dan yang pertama bersama Ducati (*).
Arya | Editor: Yudi Kurniawan